Langsung ke konten utama

Mengandalkan Diri Sendiri Saja

Selamat pagi ....

Aku di tahap di mana sedang belajar untuk baik-baik saja dalam hal ini. Tapi, kiranya hati dan pikiranku nggak bisa selaras. Akankah semua yang jadi risauku berminggu-minggu ini harus tetap berlanjut? 

Yang membuat rumit adalah jalan pikiranku sendiri. Setiap kali berucap memang lebih gampang daripada melakoni. Dan aku demikian! Salahku, aku terlalu berlarut-larut sampai sekarang. Apa yang ada dalam hati dan pikiran ingin rasanya aku tumpahkan. Tapi, kembali aku nggak pernah tahu espektasi orang tentangku bagaimana. Aku nggak benar-benar tahu mauku pun seperti apa. Aku nggak benar-benar tahu bahwa apa yang menjadi risau dan pikiranku saat ini. 

Aku mengutuk diri membongkar semua rahasiaku sendiri kepada orang lain. Padahal aku berusaha untuk nggak pernah cerita dan biarkan aku sendiri yang merasakan. Karena semakin banyak orang tahu, semakin aku nggak bisa menyaring omongan mereka. Semakin ke sini aku semakin nggak bisa berpikir jernih, harus mengikuti siapakah? 

Ikuti kata hatimu! 
Aku dah terlanjur bergantung ke mana aku bercerita. Dan ke mana aku berlabuh. 

Memang sepertinya untuk diriku macam ini, menulis sedikit menjadi obat agar aku tetap waras dan nggak lagi cerita ke orang. 

Komentar

  1. You can't control others, what you can do is control yourself.
    Ini salah satu quotes favoritku dan aku amini sampai saat ini.
    Setahun terakhir untuk mendukung visi misi pengendalian diri yang baik, aku mulai dengan follow orang-orang yang memberikan petuah melalui self devolepment.
    Ada Mbak Afu yang aku tahu lewat youtube nya frame & sentences, dia ngasih tau yang namanya critical thinking. Ada Mas Ruby dan Mas Ario di podcast Thirthy Days Of Lunch. Bang Jon dengan petuah fix mindset dan growth mindset, Kakanda Diskartes spesialisasi duit tapi nampol ke psikogisku, dan Andrea Gunawan yang mencerahkanku soal healthy relationship.
    Sejauh ini works di diriku, rasanya lebih mindful, walaupun belum mencapai work life balance yang ideal, tapi pikiran dan hati lebih sinkron.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mbak, aku telat banget yaa buka. mksh bngett ya mbak, mbak kasih banyak aku referensi. Makasih juga dah mampir :) bener, aku nggak bisa ngontrol orang harus sesuai keinginannku. Bener, harus aku yang bisa ngontrol diri :) mksh ya mbak pipit :)

      Hapus
  2. Jika dengan menulis bisa membuat hati dan pikiran menjadi lebih lega, teruslah lakukan kak Vera. Setidaknya segala pikiran yang berlebihan itu bisa ditumpahkan semua ke tulisan :D
    Selalu semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, ya! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru membalasa mbak :) terima kasih selalu atas dukungannya ya :) bener bangett, aku harus nulis biar legaaaaaaa

      Hapus
  3. Saya juga gitu mbk, saya kadang nggak mau cerita tapi terlanjur cerita dan kemudian takut orang lain ngomong sesuatu yang nggak saya inginkan. Karena itu sekarang saya lebih sering diem aja dan menuliskannya di buku supaya nggak terlalu membebani pikiran.
    Semangat terus mbak😊💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang kadang curhat di blog atau dengan nulis lega yaa walau nggak bisa dapat balikan, stdaknya plong :) terima ksh mbak :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha