Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Curhat Lepas

Curhat lepas! Rasanya walaupun curhat di blog tetap ada hal yang nggak bisa aku curahkan seluruhnya. Selain privasi, aku merasa mereka tidak perlu mengonsumsi kehidupanku. Namun, dari hati keinginan untuk menulis dalam blog tetap kekeh. Bulet! Karena nggak selamanya bisa diceritakan dengan teman, mau cerita ke ortu juga ngerasa nggak nyaman karena nggak terbiasa. Akhirnya aku memutuskan untuk mengaktifkan blog ini. Aku ingin blak-blakan aja di blog ini. Bebas! Bebas menghujat! Bukan menghujat orang, namun menghujat isi hati ke blog ini. Lagian aku nggak follow siapapun di blog ini. Lebih privasi, ya aku mencoba mencurahkan semua di sini. Yang banyak orang nggak tahu, apa sih yang aku rasakan, yang aku keluhkan, dan semua uneg-uneg aku tuangkan di sini. Okee .... Sudah cukup basa-basinya.... Jadi inisiatif dituliskan ocehan kali ini gara-gara aku baru baca tulisan salah satu blogger, yang lagi-lagi aku nemu secara random. Aku lebih suka baca kisah-kisah keseharian blogger yang aku t

Curhat Blog

Nggak mau tidur. Aku nggak mau ninggalin kesenangan ini... Aku nemu blog-blog unyu, blog-blog kece, blog-blog asyiklah. Bikin betah bacanya. Tampilan blog dari awal udah menarik. Dari konten yang mereka tawarkan juga menarik. Terlepas dari WordPress, aku nemunya dengan domain blogspot. Ah, gini rasanya sehabis blogwalking tulisan mereka, jadi minder sama tulisan sendiri. Berasa receh, kecil banget, remeh banget tulisan-tulisanku. Tapi di sisi lain nggak mau kalah. Bukan mau ngajak berantem, lebih tepatnya pengen juga punya blog keren macam mereka. Hah harus banyak belajar. Jam terbang ditambah. Tolong dong aku diendorse biar tambah semangat nulisnya #ngarep. Candu! Bener deh, nulis itu candu. Blogwalking itu candu. Buktinya dengan mata yang udah banyak protes, aku tetap aja kekeh melek. Ibaratnya lagi asyik-asyik lihat cowok berkotak-kotak di perutnya udah disuruh pulang sama emak buat angkat jemuran. Bete!!!! Mau diapakan ya blog ini selanjutnya?? Masa depan kek gimana untuk blog i

Beban Mental

Sudah ku buka leptop, siap menuliskan ide-ide tulisan yang muncul di benak. Aku konsep dalam benak, tinggal dituangkan dalam sebuah tulisan. Namun, sekian menit ini ada rasa jengkel, sakit, kesal yang ingin aku utarakan lebih dulu pada tulisan ini.  Hati ini tersayat, perasaan ini rapuh,  bukan hal yang mudah mendengar hujatan. Sensitif! Rapuh! Sakit, berkata demikian memang menyesakkan dada. Mulut tidak bisa dikondiskan, asal ngomong, asal jeplak, asal cat-cut, nggak pernah mikir efek buruknya terhadap orang yang dihujat demikian. Penghakiman lewat mulut lebih kejam daripada fisik. Fisik memang sakit, lebam iya, gosong iya. Beberapa hari atau minggu kemudian pasti bakal sembuh. Obatnya mudah didapat, asal rajin berobat pun nggak apa. Namun? sakit karena hujatan lisan itu lebih membekas. Sakitnya tiada tara, sakitnya berefek menjalar. Sembuhnya lama....  Sakit....  Ya sakit.....  Benar-benar menyesakkan....  Dikira bisa nahan, tahan banting...  Nggaklah.....!!!  Mas

Suara Hati Lewat Tulisan

Blog ini serasa buku diary. Tak berjumpa sehari ada rasa rindu. Rindu merangkai kata sebagai wujud luapan hati. Saya kadang ingin menulis, tapi nggak tahu harus nulis apa. Kepengen banget nulis, pengen banget menari di atas keyboard. Namun, tak kunjung sebuah ide hinggap. Kadang kalau nggak itu random aja yang ketulis. Seperti sekarang, saya sedang duduk bermain dengan ponsel ini. Saya nggak lagi chat atau main sosial media. Ya ini saya lagi nulis. Saya bosan hanya menunggu dengan tak melakukan apa-apa. Saya juga sedang nggak bawa buku, alhasil ya milih ini aja. Mau blogwalking saya juga lagi malas. Saya punya harapan sih, kalau tulisan-tulisan saya nantinya bisa dibaca orang-orang terdekat saya. Saya kepengen mereka sedikit tahu tentang saya. Hal yang jarang saya utarakan kepada orang-orang. Kecuali orang-orang terdekat. Ya begitulan pikiran random.... Selain itu, saya makin butuh banget sama curhat. Biasanya saya kan curhat sama temen, tapi waktu bersua itu jarang. Sedangkan say

Sadar

Hallo, rasanya syah-syah aja gitu curhat di blog ini. Lega.... Sudah 3 bulan lebih aku banyak menghabiskan waktu di rumah. Jika kalian pembaca setia (siapa juga) paham betul apa aja kegiatanku sekarang. Dalam 3 bulan ini banyak pelajaran hidup yang aku ambil. Pelajaran yang aku petik. Nahan emosi, sabar, plus mensyukuri hidup ini. Walau masih perlu banyak belajar dan berproses. Kalau pikiran egoisku sih, ini adalah bukti pelampiasan dari suatu hal. Gini deh, dulunya kerja dari pagi pulang-pulang selepas asyar kalau nggak gitu masih ngelesi sampai malam. Sekarang banyak waktu luang,  ini sebagai jalan pelampiasan. Malas-malasan di rumah, banyakin tidur haha. Rasanya lega, rasanya senang punya banyak waktu di rumah. Tapi, sungkan seakan menjadi sampah rumah tangga. Seorang sarjana harus rela nganggur. Awal-awal stres, jawab pertanyaan orang males. Aku juga tahu orang rumah pasti ngerasa gimana gitu. Alhamdulillah sekarang udah biasa aja. Wes benelah gitu. Oke okee gini.... Ya memang

Cuap

Aku semakin nyaman berceloteh pada blog ini. Selain privasiku lebih terjaga, teman di blog sebelumnya juga nggak akan merasa terganggu dengan kelabilanku. Aku sendiri juga ingin menata ulang, bahwa blog satunya murni untuk menyajikan informasi atau pengetahuan hehe. Semoga konsisten. Jadi hari ini aku sudah memulai aktivitas kembali. Walau ada beberapa kejadian yang sempat buatu sempat nyerah lagi. Nyerah mau tidur aja di kamar terus, mau istirahat aja seminggu ini. Bangun tidur siang tadi, badanku masih sedikit panas. Mau bangun kok ya malas, tapi udah ada jadwal. Mau keramas, tapi takut tambah nggak enak badan. Nggak jadi keramas, nggak jadi makan juga,  yang awalnya laper benget. Udah gitu ngeluarin montor pakai tangan kesenggol pintu. Sakit banget. Selang beberapa menit, setelahnya aku jatuh dari montor. Itu depan rumah becek banget, hujan juga masih turun rintik-rintik. Sakit juga, mayan. Badan belum pulih bener, emang nggak boleh dimanjain. Masih batuk, rada pegel badanku. Suar

Sakit yang Manja

Nggak boleh kalah sama sakit..  Dikira sakit aku parah kali yaa..  Tapi memang semenjak beberapa hari ini sakit, bawaannya malas. Nggak ada tenaga, daya, dan upaya. Maunya curhat di blog satunya, tapi malu buat nongol dengan segudang curhat. Jadi setelah konfirmasi kemarin, aku putuskan untuk bernano-nano curhatnya pindah di blog ini aja. Lumayan, biar keurus juga ini blog. Semenjak sakit, yang sudah aku tahu gejalanya hari jumat itu, aku merasa kalah sama keadaan. Maunya tiduran mulu, rebahan di karus, dan nggak mau keluar kamar. Udah gitu bawaannya juga kepengen dimaja. Memang udah lama nggak sakit, jadi ini berasa banget ngeh-nya. Padahal mah cuma demam, penyakitnya anak TK kali yaa. Batuk, pilek, dan semacamnya. Tapi berasa gugur se-gugurnya. Mungkin ini adalah puncaknya, puncak dari huru hara minggu sebelumnya. Keknya juga, sakit ini susah sembuh karena yang sakit bukan cuma badan aja tapi pikiran. Entahlah... Semoga benar, dalam sakit ini bisa merontokkan sedik demi sedi