Langsung ke konten utama

Sengaja Biar Dilihat Emak-Emak !



Kalau dapat omongan nggak mengenakkan yang datangnya dari suadara alias keluarga sendiri tuh yang paling bikin mangkel. Bawannya emosi saja, tersinggung tapi susah buat bales. Kalau bales omongongan dikiranya nggak tahu diri, nggak ada sopan santun. "Masa diomongin sama saudara bantah?" Duh! 

Sekarang aku lumayan aktif bikin status alias update apa pun itu lebih banyak di whatsapp daripada instagram. Nggak tahu feelnya lebih ke situ dan bisa banyak aja. Masih suka takut nyampah di instagram sih, eh padahal di whatsapp sama aja sih nyampah. Tapi, kok nggak ada rasa sungkan? hehe . . . 

Kek marketnya tuh (ceilah), sasarannya emang kepengen ke orang-orang terdekat yang pada punya nomorku. Awalnya secara langsung emang terkesan buat cari validasi gitu sih aku. Tapi,  lama-lama pen nyindir pelan. Pen kasih edukasi lan informasi ke oknum-oknum emak-emak dan suadara julid eh tetangga juga.

Kek pengen kasih tahu aja lo, kalau kerja tuh nggak seputar harus ke kantor dan pakai seragam. Kerja jaman sekarang tuh lebih beragam dan canggih. Terus, sengaja kasih konten (haha konten) ke emak-emak soal baca buku atau literasi (tapi aku sangat yakin ini nggak bakal banyak digrubis). Terus, suka update lucu-lucu juga biar nggak spaneng. Kadang juga kasih informasi atau fenomena tertentu yang alasan utamanya 'supaya nggak kemakan sama hoax!'.

Aku yakin di grub keluarga atua tetangga deh, pasti ada mereka-mereka yang dikategorikan penyakit eh toxic. Dan itulah esensinya aku suka sekali dan tambah rajin bikin status whatsapp. Biar mereka punya referensi lain, punya tontonan nggak hanya sekedar receh dan nyebar berita nggak bener (walau status yang kubuat emang banyak nggak jelasnya) . Tapi, ya masih ada yang memandang alias ngekomen dengan sebelah mata. Masak gini? atau dikasih penjelasan versi mereka.  Ya nggak apa sih , hemm.

Kalau bicara target pasar perkontenan ini, yang paling susah emang mush  emak-emak dan oknum kolot. Kenapa sih kamu susah-susah kek gitu Ve? Mumpung aku masih mau dan punya tenaga buat ngeladenin dan nyekokin aja. 


Nggak penting ya? Nggak apa deh, cuma mau curhat sekilas doang. Mau curhat serius tiba-tiba ngeblengss ke mana gitu ini. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha