Langsung ke konten utama

Rasanya Lebih Dapet, Soal Suasananya Gitu



Ah tiba-tiba pen nulis aja di sini! Dari mana saja kamu Ve! selalu ke sini tiap lagi nggak baik-baik aja gitu? Tenang! kali ini nggak kek gitu kok! Mencari pembenaran gitu ceritanya!

Aku lagi di salah satu kedai kopi langganan. Niat hati emang keluar dan kerja di luar. Yah alasannya masih sama! Cari suasana di luar gitu ditambah dengan segelas kopi yang siapa tahu bikin melek dan produktif. Eh biar lebih sadar sama kewajiban tepate! Ayok Ve! 

Ngomong-ngomong nih soal kopi, banyak sekarang celetukan atau entah emang beneran omongan itu buat aku. Aku dinobatkan sebagai orang yang sukanya dan demennya ngopi. Alias ngopi terus kerjaannya. Apakah aku bisa disebut tahu menahu soal kopi alias fahim betul sama kopi? 

Tak jawab! nggak sama sekali! selama ini aku cuma jadi pelanggan. Lidahku juga nggak peka-peka amat sama rasa yang kopi tawarkan. Aku masih sangat awam soal itu. Dan emang aku sadar aku selama ini hanya sebatas meneguk dan suka aja. Ibaratnya nih, suka atau jatuh cinta tuh nggak butuh alasan. Aku suka kopi juga nggak butuh alasan. 

Lebih tepatnya lagi nih,  aku lebih suka suasananya. Yah suasana saat menikmati kopi. Yap! kedai kopi gitu.  Alasan lain aku mulai suka sama kopi dan tetek bengeknya adalah suasana kedai kopi. Apalagi kedai kopi yang baru aku kunjungi. Jelas selalu bikin aku antusias. Sumpah! bahkan aku sangat bersemangat pol-polan jika aku diajak berkunjung ke kedai kopi. Alasannya ya kepengen tahu suasana kedai kopi, atmosfernya kek gimana, bangunnya identik dengan apa. Nah, baru deh pesen kopinya. 

Lagi-lagi! aku udah seneng dan bangga aja udah bisa membedakan jenis-jenis alias varian kopi. Nggak sampek ngulik rasanya lebih dalam sih. Minimal tahulah kopi susuan (gimana ya nyebutnya) entah es kopi susu, cappucino, latte . Pokoknya ada susunya. Minimal nggak bego-bego amatlah kalau pas sok-sokan ke kedai kopi baru. 

Yah, kalau aku sih masih suka dan sebatas es kopi susu. Aku pertama kali tahu soal kopi ya kek orang begok. Ternyata kopi nggak hanya bisa dibikin tubruk ya. Yang biasa aku teguk dari gelas kakekku waktu itu.  Es kopi susu itu enak! asli! kek Thaitea gitulah ada susu-susunya. 

Jadi,Vera kalau dibilang suka ngopi ya? ya gimana ya? ya emang iya, suka sama kedai kopilah. Feelnya kedai kopi! terlebih sama es kopi susunya sih. Kalau paham sama kopi tetek bengek dan antek-anteknya mah nggak! sumpah! aku nggak tahu apa-apa. Aku hanya remahan rempeyek!

Intinya aku lagi seneng moro nek kedai kopi yo karena aku iso melakukan hal seng awale aku nggak iso. Kedai kopi tempatku bermula untuk tumbuh mandiri alias me time di tempat yang agak ramai. Soal kopi akhirnya aku suka, itu bonus sih. Kalau udah kasih suasana enak dan berkesan bagiku, nggak sungkan untukku kembali. Gitu!

Bdw, ini aku niat hati ke kedia kopi supaya nggak ngantuk dan nggak rebahan aja. Ini udah angop beberapa kali. Allahu!

Kalau curhat di sini emang nggak pakai mikir nemen-nemen haha!


Komentar

  1. Pergi ke kedai kopi emang enak banget si kalau lagi sendirian hanya untuk menikmati suasanannya. Gak tau kenapa, tapi aku curiga sama aroma kopi yang bikin jadi rileks. Apalagi kalau duduk di spot sudut kafe terus ngeliatin orang-orang ataupun ngelamun sambil menjawab pertanyaan random yang ada di otak. Rasanya enak parah.

    BalasHapus
  2. Nah bener tuh kak,,, ngelihatin lalu lalang orang aja sembari ngelamun aja udah jadi hal yang ngenakin. Mood banget :) mksh ya kak :) salam kenal :)

    BalasHapus
  3. Ke kedai kopi memang semenyenangkan itu ya
    Tapi kalau sekarang aku mana sempat, bocahku banyak. Repot klo dibawa semua, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa bener mbakkk, antusias :) semoga ada ksempatan me timee yaaa mmbak :)

      Hapus
  4. Aku suka suasana dan aroma kedai kopi tapi ga suka minum kopi :"D
    Entah mengapa soal kopi ini cocok-cocokan sama badanku. Pernah aku beli es kopi susu udahannya aku ga enak badan. Berdiri aja kaya ga sanggup hahaha Pernah juga abis minum kopi, perutku langsung mulas dan segera dipanggil untuk ke toilet :")
    Makanya aku ga suka minum kopi, mending aku minum susu aja hahaha

    btw meski ga suka, sedikit-sedikit aku tau jenis kopi seperti arabica atau robusta. Kalau mau cari yang pekat, coba robusta. Tapi yang aman di lambung sih katanya yang arabica. Hehe

    Aku pun pernah coba macchiato dan latte, serta americano. Di antara ketiganya aku ga suka americano karena plain kopi doang hahaha Lebih suka latte yang banyak susunya heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. awal kali sebelm kopi, aku pecinta sekali sama susu . dan baru tahu formula susu sama kopi bisa nyatu,,, yaampun mantab banget :)

      nah kalau mahal arabica aja wkwkwkw. yap bener banget, plain banget americano. Tetapi aku lagi suka itu kak :) bdw mskh kak sudah mampir :)

      Hapus
    2. Seperti juga formula teh dan susu yaaa haha
      Bisa enak gituu

      Iyaa americano pait2 plain gituuu tapi kamu malah suka itu ya haha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha