Oke! Mari kita bacot eh ngoceh lagi!
Beberapa teman udah mulai ngerasa perubahan dari seorang aku. Aku yang biasa berhati-hati dalam berucap, sebisa mungkin buat nggak nyakitin orang. Selain ucapan, aku juga berusaha buat nggak berbuat hal yang menyakiti orang lain terlebih teman. Kini, aku sedikit menjadi orang yang lebih berani buat ngeluarin isi hati. Bersikap dengan sepatutnya.
Bukan! Bukan bersikap jahat ke orang sih, lebih ke menyikapi semua hal sesuai isi hati dan realita. Ya realita! Saking aku menjadi manusia sungkanan, aku nggak pernah bisa untuk berbuat jauh. Apa-apa aku tetap menomorsatukan perasaan orang lain di atas perasaanku sendiri. Ya mungkin ada baiknya, aku berusaha menjaga sebuah hubungan. Namun, juga ada banyak nggak enaknya. Aku mengobarkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memikirkan dan menyenangkan orang lain.
Apakah perjalanan menjadi tangguh ini berjalan mulus? Tentu saja tidak! Walau aku sedikit tangguh alias berani buat bilang nggak, nggak suka, nggak terima, menolak, dan lain sebagainya. Aku masih kerap instropeksi atas apa yang kukatakan dan kuperbuat. Ternyata aku nggak setangguh itu. Aku masih saja memikirkan mereka, walau hanya dibatin nggak sampai keluar omongan dan perbuatan.
Entahlah, ini bisa disebut perubahan baik atau nggak. Yang jelas aku ngerasa nyaman, ngerasa aman, ngerasa lebih plong, dan ngerasa sedikit lebih baik sebagai usaha untuk menjaga kewarasan diri. Buat sebagian mereka mungkin nggak bisa terima, belum bisa terima, atau ngerasa ada banyak berubah dari aku. Atau bahkan merasa tersakiti olehku.
Tapi, aku menyadari. Setiap proses apapun, jalan apapun selalu ada resiko dan cerita di baliknya.
Komentar
Posting Komentar