Langsung ke konten utama

Vera Memulai Kebiasaan Baik, Mengabadikan Momen Perjalanan Tesis



Kemarin . . . 

Sedang bertukar kabar dengan sahabat. Dia ikut suami dan kembali tinggal di tempat kelahirannya. Entah sudah berapa lama kita tak berjumpa. Dulu, saya seperti belum bisa menerima karena semua telah berubah. Nggak bisa barengan lagi, waktu buat bersama jelas berkurang. Dia telah memiliki dunianya, kewajiban untuk keluarga. Itu sudah kewajiban, saya akan selalu mendoakan terbaik untuknya. 

Kita hanya berkirim pesan, ingin berjumpa pun waktu sering tak tepat. Tak apa, kita saling mengerti. 

Berbicara soal kehidupan pribadi, saya rasa dia sudah mapan. Istilahnya terjamin, seorang guru PNS dan sudah bersuami. Dan jelas, akan saya bandingan dengan diri ini. Masih kuliah, masih nyari mau apa diri ini Jujur udah lama nggak ngajar, saya kok pengen kerja di rumah ajah ya. Ngembangin nulis, tapi ya saya sadar blog masih seumur jagung, ikutan lomba saja juga jarang. Saya makin nggak pede nih ketemu orang, kecuali temen main. Sekarang kan saya lagi suka sama kopi, jadi ngerasa temen-temen di situ tuh lebih asyik. 

Nggak tahulah, saya suka bikin runyam hidup sendiri. Maunya apa juga nggak tahu! hanya pengantar . . 

Jadi, kenapa saya balik nulis di sini? karena saya ingin curhat sih. Dua blog yang saya punya nggak ingin saya kotori dengan keluh kesah saya. Dan, kemarin saat si temen bertanya kabar soal tesis, saya malah jadi kepikiran untuk mengaktifkan blog ini lagi. Selain curhat keluh kesah nano-nano, blog ini akan menjadi wadah curhat seputar tesis. Karena ya, saya ngerasa gini-gini ajah, nggak jalan, diam di tempat. Siapa tahu dengan saya cerita atau mengabadikan proses saya sebagai mahasiswa akhir di sini, akan sedikit membantu menumbuhkan semangat. 

Intinya seperti itu, akan menjadi diari seputar apapun terutama masa kuliah akhir ini. Ya, siapa yang peduli soal proses saya menjalani, kalau pun  cerita soal tesis ke orang lain mereka kan nggak mengalami jadi sedikit percuma. Yah itu kadang yang membuat saya harus ngempet nggak cerita. Dipendem terus sampai jadi beban, sedih dan capek. 

Saya sendiri punya diari ya jurnal gitu, tapi kadang kalau ditulis tangan suka nggak los alias yang diceritain tuh nggak bisa leluasa. Lagian kalau di buku dibatasi sama lembar, ya jadi cuma ringkes sebagai pengabadian momen saja. Jadi,saya milih blog ini supaya bisa bebas nulis, panjang kali lebar, nerocos nggak perlu mikir tata bahasa, nggak perlu malu soalnya juga jarang ada yang tahu blog ini. Kalau kebetulan memang ada yang tahu, saya berharapnya sebagai hiburan saja. Kalau mau ada yang kasih semangat dan motivasi sangat boleh. 

Tertanggal 11 Februari 2020 saya akan konsisten nulis curhat seputar tesis di sini. Mau panjang mau pendek yang penting nulis. Mau postingan dirapel yang penting harus nulis sejauh mana proges tesis ini. 

Semoga memang jadi semangat untuk saya ... 


Saat ini saya memang berada di depan laptop, susah banget buat mulai ngerjain. Harusnya saya udah revisi hasil bimbingan 2 minggu lalu eee sampai sekarang belum kesentuh. Rencana hari ini evaluasi untuk revisi dan mulai mengerjakan bab 1. Nanti ada temen yang nginep, semoga bisa jadi pecutan semangat. Rencana besok bimbingan, persiapan betul. Tapi, kok macam sks kek gini ya. Biar tambah semangat di samping saya udah ada es kopi dari Pesen Kopi. Sekian ..... 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha