Langsung ke konten utama

BERIKAN AKU KANTUK TUHAN



Cinta? Bisakah untuk terkahir kali ini saja kau bisa bersahabat denganku. Baiklah padaku , ramahlah padaku. Huah benar-benar malam ini aku sukses dan luar biasa galau (ke-alayan ku muncul). Maafkan aku yang tak pernah memberikan tempat terindah untuk cintaku. Cinta yang selama ini aku tanam penuh keegoisan dan ambisi. Maafkan aku tak pernah menempatkanmu pada posisi cinta yang hakiki. Mungkin malam ini, detik ini, yah di awal tahun yang baru harus ku rajam rasa ini kuat-kuat. Agar ia merasakan sakit dan berhenti mencintai. Aku ingin berpikir jernih, disini yang salah bukanlah cinta, tetapi si penerima anugerah terindah Tuhan yaitu aku.
            Apakah aku harus membencimu? Ya kali ini kau telah melimpahkan benih cintamu kepada orang lain. Sungguh luar biasa aku cemburu, ya aku tak menyangkal itu. Wah pelik sekali,aku bahkan belum sempat bernapas lega sejak kejadian kemarin malam. Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin ungkapan itu sedikit cocok (aku ingin melankolis malam ini). Wah wah kau sungguh membuatku takjub beberapa jam lalu. Kau yang ku tahu tak pernah menggumbar cinta lebih tepatnya memasang emoticon  hati. Dan malam ini,  Taraaa!!! aku melihatnya dengan jelas, jelas sekali hp ku tidak murah. Dia bisa melacak dengan sukses emoticon itu. Emoticon adalah emoticon cinta, wih berhasil sekali aku tersentak malam ini.
            Wah serasa aku ingin memakimu. Boleh?  Dasar kau tak punya hati! Apa arti untuk kemarin?? Kita jalan-jalan berdua, saling mengumbar kata rindu (yah walau kau yang lebih sering diam aku banyak agresifnya). Kau yang kemarin sudah sukses membuatku jatuh cinta padamu. Kau sukses menaklukkan hati ku ketika aku masih berusaha menyembuhkan patah hati akan cinta pertamaku. Kau yang selalu menyemangat ku,  walau bisa dibilang kau tak romantis pendek sekali kau mengirim pesan padaku. Kau yang pertama kali mengajakku berfoto berdua di masjid Turen. Haha aku dulu enggan sekarang aku nagih untuk berfoto denganmu. Kau yang memberikan lagu entah apa jdulnya apa aku lupa, sangat sukses membuatku melambung. Kau yang mengirim gambar yang bertuliskan kau akan mengajakku ke lampung (ketemu mertua hehe). Kau yang menjemputku untuk kencan (ciee kusebut kencan). Kau yang suskse membuatku menjadi patung ketika harus berhadapan denganmu. Kau dulu yang antusias akunya cuek, sekarang aku nya mulai agresif kau cuek. Kau yang sukses membuatku pertama kali menghampirimu lewat hujan (sungguh pertama kali saat kau mengajak bertemu, aku ogah malas dan gg pengen!). Nah sukses sekali kau membuatku bertekuk lutuh.
            Suatu saat juga kau yang memujiku cantik (wihh pipiku merona merah). Kau yang selalu dengan kecuekkan mu yang mampu membuatku klepek-klepek (alay maneh). Kau selalu membuatku camburu  dengan segala PM mu, ee ternyata di bajak temenmu. Kau yang menyuruh ku tidur, membangunkan ku tengah malam, bahkan menyuruhku belajar memasak. Kau yang tiap kali ku telfon atau sebalikknya akan berbicara panjang lebar. Kau yang membuatku sukses mengganti nama kontak bbm,wa, line dengan sebutan MAS. Ya bagiku kata MAS adalah sebutan istimewa untuk orang istimewa. Kau yang rela jelasin satu-satu saat kita main bareng. Tapi kau juga yang diam, aku yang banyak bicara hingga ku pancing dengan gombalan-gombalan cinta. Kau yang sempat beberapa kali mengunjungiku ketika aku bertandang ke surabaya. Kau yang selau membuatku frustasi karena beberapa kali kau menolakku (duh isin), tapi kau pula yang sempat berkata jika jodoh tak akan kemana, yang penting tidak putus komunikasi, jika kamu main ke surabaya aku temenin bla bla. Mana bisa coba aku pergi ????
            Kau yang sering kali menyuruhku untuk cari pacar karena aku selalu merengek cinta dan kasih darimu. Kau yang menyuruhku untuk tak menunggumu. Kau yang mengucap, banyak lelaki disana yang lebih baik dariku. Kau yang berucap ingin berkarir tiap kali ku bahas mengenai pernikahan (hehe). Kau yang lewat PM diam diam mengkhawatirkanku.  Ah akeh lah, sampai aku tak sanggup mendaftar satu-satu. Yah dari kesemuanya itu mungkin dan sangat aku akui akunya yang KEPEDEAAN. Aku banyak salah mengartikannya, padahal aku sarjana Bahasa Indoesia mengapa sulit sekali menerjemahkannya.  Ya aku terlalu dangkal untuk membaca sinyal-sinyal itu. Untuk beberapa saat lalu aku ingin marah,menghujatmu, bahkan merengek dengan tangis. Tapi sudahlah, kau yang aku pikir sampai air mataku kering dan mulutku berbuih pasti acuh begitu saja.
            Aku yang beberapa hari kemarin sempat bertanya-tanya. Sepertinya mas sedang jatuh cinta? sepertinya mas sudah menemukan pujaan hati, wah ada foto cewe di story ignya. Nah dalah sekarang sudah sangat jelas, hingga bola mataku hampir copot. Oh tidak masku sayang, sungguh aku tercekik luar biasa (sebenarnya aku diam saja, sambil ku tatap layar ku dalam-dalam). Sungguh aku tak meneteskan sedikit tangisku, aku hanya merintih untuk beberapa detik hinga ku letakkan handphone ku. Yang ku minta malam ini hanyalah bersahabat dengan kantuk yang akan membawa ku pada cinta imajinatif. Ya aku hanya ingin tidur dan bermimpi yang indah-inda saja. Seperti menikah gitu?? Hehe , mungkin aku tak ingin terbangun  jika seperti itu. Ya Tuhan aku hanya ingin tidur malam ini. Jangan datangkan gundah bahkan api cemburu. Aku takkan marah padanya, buat apa dia tak salah. Aku tak kan membencinya, karena aku tak berhak membecinnya. Ya aku janji aku akan enyah. Namun berikanlah kantuk yang hebat untukku malam ini. Ku mohon L

Komentar

  1. Hingga nanti kantukmu datang dan terlelap kemudian. Apakah pagi akan menjanjikan cinta yang lebih baik lagi?
    Perasaan memang kadang tidak tahu diri, sudah diberi waktu namun enggan untuk berlalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku suka baca tulisanmu mbak ve haha lanjutkan. Berasa diwakili curahan hatinya.

      Hapus
    2. Setidaknya malam itu saha bersahabat denganku, jika pagi menjelang itu urusan nanti saja. Ku pikir aku butuh waktu untuk menelan semuanya mentah mentah .
      Maksh isma , sering kasih komentr ya biar gg monoton 😊

      Hapus
  2. Dalaaam... 😖 puk..puk.. Lekas sembuh hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terbongkar sudah, gara2 salah kirim link wkwkw
      Iam strong 😙💪 trimakasih Bu nisa

      Hapus
  3. ah ternyata ini, yang sedari kemarin hingga sepertiga pagi masih terjaga. percayalah bosku, tuanmu tak lama lagi datang menghampirimu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha