Cinta? Bisakah untuk terkahir kali ini saja kau bisa bersahabat
denganku. Baiklah padaku , ramahlah padaku. Huah benar-benar malam ini aku
sukses dan luar biasa galau (ke-alayan
ku muncul). Maafkan aku yang tak pernah memberikan tempat terindah untuk
cintaku. Cinta yang selama ini aku tanam penuh keegoisan dan ambisi. Maafkan
aku tak pernah menempatkanmu pada posisi cinta yang hakiki. Mungkin malam ini,
detik ini, yah di awal tahun yang baru harus ku rajam rasa ini kuat-kuat. Agar
ia merasakan sakit dan berhenti mencintai. Aku ingin berpikir jernih, disini
yang salah bukanlah cinta, tetapi si penerima anugerah terindah Tuhan yaitu
aku.
Apakah
aku harus membencimu? Ya kali ini kau telah melimpahkan benih cintamu kepada
orang lain. Sungguh luar biasa aku cemburu, ya aku tak menyangkal itu. Wah pelik
sekali,aku bahkan belum sempat bernapas lega sejak kejadian kemarin malam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin ungkapan itu sedikit cocok (aku ingin melankolis malam ini). Wah wah
kau sungguh membuatku takjub beberapa jam lalu. Kau yang ku tahu tak pernah
menggumbar cinta lebih tepatnya memasang emoticon
hati. Dan malam ini, Taraaa!!! aku melihatnya dengan jelas, jelas
sekali hp ku tidak murah. Dia bisa melacak dengan sukses emoticon itu. Emoticon
adalah emoticon cinta, wih berhasil sekali aku tersentak malam ini.
Wah
serasa aku ingin memakimu. Boleh? Dasar kau tak punya hati! Apa arti untuk kemarin?? Kita jalan-jalan
berdua, saling mengumbar kata rindu (yah
walau kau yang lebih sering diam aku banyak agresifnya). Kau yang kemarin
sudah sukses membuatku jatuh cinta padamu. Kau sukses menaklukkan hati ku
ketika aku masih berusaha menyembuhkan patah hati akan cinta pertamaku. Kau
yang selalu menyemangat ku, walau bisa
dibilang kau tak romantis pendek sekali kau mengirim pesan padaku. Kau yang pertama
kali mengajakku berfoto berdua di masjid Turen. Haha aku dulu enggan sekarang aku nagih untuk berfoto denganmu. Kau
yang memberikan lagu entah apa jdulnya apa aku lupa, sangat sukses membuatku
melambung. Kau yang mengirim gambar yang bertuliskan kau akan mengajakku ke
lampung (ketemu mertua hehe). Kau yang
menjemputku untuk kencan (ciee kusebut
kencan). Kau yang suskse membuatku menjadi patung ketika harus berhadapan
denganmu. Kau dulu yang antusias akunya cuek, sekarang aku nya mulai agresif
kau cuek. Kau yang sukses membuatku pertama kali menghampirimu lewat hujan (sungguh pertama kali saat kau mengajak
bertemu, aku ogah malas dan gg pengen!). Nah sukses sekali kau membuatku
bertekuk lutuh.
Suatu
saat juga kau yang memujiku cantik (wihh pipiku
merona merah). Kau yang selalu dengan kecuekkan mu yang mampu membuatku klepek-klepek (alay maneh). Kau selalu membuatku camburu dengan segala PM mu, ee ternyata di bajak temenmu. Kau yang
menyuruh ku tidur, membangunkan ku tengah malam, bahkan menyuruhku belajar
memasak. Kau yang tiap kali ku telfon atau sebalikknya akan berbicara panjang
lebar. Kau yang membuatku sukses mengganti nama kontak bbm,wa, line dengan
sebutan MAS. Ya bagiku kata MAS adalah sebutan istimewa untuk orang
istimewa. Kau yang rela jelasin satu-satu saat kita main bareng. Tapi kau juga yang
diam, aku yang banyak bicara hingga ku pancing dengan gombalan-gombalan cinta.
Kau yang sempat beberapa kali mengunjungiku ketika aku bertandang ke surabaya.
Kau yang selau membuatku frustasi karena beberapa kali kau menolakku (duh isin), tapi kau pula yang sempat
berkata jika jodoh tak akan kemana, yang
penting tidak putus komunikasi, jika kamu main ke surabaya aku temenin bla bla.
Mana bisa coba aku pergi ????
Kau yang
sering kali menyuruhku untuk cari pacar karena aku selalu merengek cinta dan
kasih darimu. Kau yang menyuruhku untuk tak menunggumu. Kau yang mengucap, banyak lelaki disana yang lebih baik dariku.
Kau yang berucap ingin berkarir tiap kali ku bahas mengenai pernikahan (hehe). Kau yang lewat PM diam diam
mengkhawatirkanku. Ah akeh lah, sampai aku tak sanggup
mendaftar satu-satu. Yah dari kesemuanya itu mungkin dan sangat aku akui akunya
yang KEPEDEAAN.
Aku banyak salah mengartikannya, padahal aku sarjana Bahasa Indoesia mengapa
sulit sekali menerjemahkannya. Ya aku
terlalu dangkal untuk membaca sinyal-sinyal itu. Untuk beberapa saat lalu aku
ingin marah,menghujatmu, bahkan merengek dengan tangis. Tapi sudahlah, kau yang
aku pikir sampai air mataku kering dan mulutku berbuih pasti acuh begitu saja.
Aku yang
beberapa hari kemarin sempat bertanya-tanya. Sepertinya mas sedang jatuh cinta? sepertinya mas sudah menemukan
pujaan hati, wah ada foto cewe di story ignya. Nah dalah sekarang sudah
sangat jelas, hingga bola mataku hampir copot. Oh tidak masku sayang, sungguh
aku tercekik luar biasa (sebenarnya aku
diam saja, sambil ku tatap layar ku dalam-dalam). Sungguh aku tak meneteskan sedikit tangisku, aku hanya
merintih untuk beberapa detik hinga ku letakkan handphone ku. Yang ku minta malam ini hanyalah bersahabat dengan
kantuk yang akan membawa ku pada cinta imajinatif. Ya aku hanya ingin tidur dan
bermimpi yang indah-inda saja. Seperti menikah gitu?? Hehe , mungkin aku tak
ingin terbangun jika seperti itu. Ya
Tuhan aku hanya ingin tidur malam ini. Jangan datangkan gundah bahkan api
cemburu. Aku takkan marah padanya, buat apa dia tak salah. Aku tak kan
membencinya, karena aku tak berhak membecinnya. Ya aku janji aku akan enyah.
Namun berikanlah kantuk yang hebat untukku malam ini. Ku mohon L
Hingga nanti kantukmu datang dan terlelap kemudian. Apakah pagi akan menjanjikan cinta yang lebih baik lagi?
BalasHapusPerasaan memang kadang tidak tahu diri, sudah diberi waktu namun enggan untuk berlalu.
Aku suka baca tulisanmu mbak ve haha lanjutkan. Berasa diwakili curahan hatinya.
HapusSetidaknya malam itu saha bersahabat denganku, jika pagi menjelang itu urusan nanti saja. Ku pikir aku butuh waktu untuk menelan semuanya mentah mentah .
HapusMaksh isma , sering kasih komentr ya biar gg monoton 😊
Dalaaam... 😖 puk..puk.. Lekas sembuh hati
BalasHapusWah terbongkar sudah, gara2 salah kirim link wkwkw
HapusIam strong 😙💪 trimakasih Bu nisa
Strong 💪
BalasHapusah ternyata ini, yang sedari kemarin hingga sepertiga pagi masih terjaga. percayalah bosku, tuanmu tak lama lagi datang menghampirimu.
BalasHapusAamiin
HapusAku suka tulisanmu ver
BalasHapus