Koreksi!!! selepas mahrib tadi baru dapat kabar dari Andhira, udah ada pengumuman tantangan BPN. Hore!!! Enaknya bakal nulis di sini aja apa di blog sebelah ya? Tiba-tiba aku ngegalau. Pen ada interaksi di komentar sih, apa ya di blog ini ya? Apa dua-duanya? Ya Tuhan!! Wkwkwk . . .
Dah lanjut aja ceritanya yaaa, ini mau cerita apaan sih yaaa. Aku nggak dapat jatah puasa di awal nih tahun ini karena lagi datang bulan. Hemm, tak apa! Kan udah biasa setiap tahun kek gini. namanya juga siklus perempuan yekan.
Jadi mau nulis apa sih? Lagi-lagi ke sini tuh serba dadakan kek tahu bulat, eh salah. Maksudnya tiap kali ke sini tuh nulisnya random aja gitu, ngalir mau ke mana. Mau ngomongin soal pertemanan aja kali ya? Lebih tepatnya juga hubungan sosial antar sesama karena aku sendiri juga banyak belajar dan bertumbuh dari hubungan kek gini.
Namanya manusia juga nggak bisa lepas dengan manusia lain. Menjalin hubungan antar sesama. Di seluruh konteks sih, baik kerja, sekolah, maupun di rumah (hidup bermasyarakat). Nah aku biasa diskusiin ini dengan Tutut temen deketku. Keknya dia emang paham betul gimana aku. Lha temenan udah dari jaman SMP, paham betullah denganku kek gimana apalagi soal bersikap sama temen. Gampang nggak enakan, susah buat bilang tidak. Inginnya memuaskan dan membahagiakan temen gitu. Semuanya!!!! Kek ingin berlaku dan memperlakukan orang sama dan sebaik mungkin. Tapi, kenyataannya nggak bisa! Emm tepatnya nggak bakal bisa memuaskan semuanya.
Dari pertemuanku dengan orang-orang baru, lingkaran baru tiga tahun lalu, aku makin belajar banyak tentang hubungan pertemanan. Hubungan sama oranglah! Aku bertemu dan menghadapi dengan banyak kepala, dengan banyak sifat. Aku yang berhasil keluar dari zona nyaman kemudian dihadapkan dengan orang-orang yang berada jauh dari lingkunganku. Rasanya? Sempat kaget dong! Aku nggak mungkiri itu.
Duniaku cuma seputar kerja dan teman terdekat, tapi tiba-tiba aku kenalan dengan orang baru. Ketemu banyak orang, lingkaran pertemanan baru dengan latar belakang berbeda. Jauh dari aku juga. Aku yang biasanya di dunia pekerja (pendidikan) kini aku aku bergumul dengan beberapa dengan jenis golongan dan pekerjaan beragam. Yang aku tahu hanya formal, sekarang aku tahu beberapa hal di luar itu. Aku? Kenyataanya aku nggak sanggup memuaskan teman baruku satu-satu.
Aku banyak belajar dan diskusi sama Tutut sih. Aku merasa dia memang pintar menempatkan diri dan mengelola emosinya. Kalau nggak suka, ya bilang nggak suka! Kalau nggak nyaman ya menghindar! Dan jangan mudah percaya dengan orang baru walau emang asyik buat temen nongkrong. Kita nggak selamanya bakalan terus nyaman dengan siapapun termasuk dengan mereka! Yang dianggap dan dirasa nyaman saja butuh penyesuaian lama. Kalau udah cocok, nyaman pasti bakalan kerasa kok. Aroma dan suasana saat bersama juga bakal beda. Lebih asyik, lebih puas jadi diri sendiri tanpa menghakimi satu sama lain. Semacam kek punya kode atau sinyal sendiri. Mereka yang membuat kita nyaman tahu bagaimana kasih perhatian, dukungan, perlakuan untuk kita.
Bakalan banyak postingan soal upaya mengelola diri, belajar banyak tentang kehidupan. Bisa dikenang nanti sebagai salah satu dari banyak proses pendewasaan diri.
Semangaaaaat, mbakeeeeee 🥰🥰🥰
BalasHapusMkash dhira :) temen sefrekuensikuyg asyik benersssssss :D tengkyuuuu yaaa
Hapus