Langsung ke konten utama

Momen Lebaran yang Paling Berkesan



Mulai dari mana ya kira-kira hehe . . . Kelamaan nunda-nunda tulisan jadi ilang deh ya ide-idenya.  Tahun ini masih sama seperti tahun kemarin, lebaran di musim pandemi. Lebaran nggak seramai lebaran tahun-tahun sebelumnya karena suadara jauh juga nggak bisa datang ke rumah. Tetapi, lebaran tahun ini aku ngerasa nggak sesepi tahun kemarin sih. Lumayan rame dan lumayan banyak tamu yang datang. 

Di lebaran tahun ini juga, ayah dan adek pulang kecuali adek bungsu. Jadi, personil cukup lengkap lebaran kali ini. Suasananya nggak sesepi tahun kemarin, kek ada suka cita dan lebih berbunga aja tahun ini walau semua masih serba terbatas. Aku juga nggak banyak silaturohmi ke mana-mana, yang penting keluarga deket rumah, tetangga gitu udah semua. Ya selebihnya cuma bisa virtual. 

Aku ngerasa ramadan dan lebaran tahun ini lebih kerasa adem ayem, suasananya aku suka. Aku ngerasa lebih menikmati, tentram gitu hatiku. Nggak tahu kenapa kerasa beda banget. Aku lebih ngerasa benar-benar menyerahkan segalanya. Sempat aku tulis dan curhatkan juga di sini. 

Tahun ini dan tahun sebelumnya, kiranya kita semua belajar banyak hal di balik pandemi kek gini. Lebih ngerasa bersyukur, lebih mendekatkan diri kepadaNya, nggak banyak hal terbuang sia-sia. Kiranya ini menjadi salah satu ajang buat kita lebih mengenal diri, peka sama lingkungan sekitar. Ya nggak sih?

Walau nggak ngumpul sekeluarga penuh, setidaknya di keluarga intim kidmat merayakan hari kemenangan ini.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha