Langsung ke konten utama

Resep Makanan Andalan Saat Ramadan



Sepertinya ini kedua kalinya menjadi topik yang sedikit susah buatku. Emmm aku coba inget-inget dengan pasti nih menu favorit apa yang selalu ada selama lebaran. Karena jujur aja, dalam keluargaku tuh nggak ada menu khusus harus masak apa gitu. Dan kalau berbicara soal resep, aku juga anaknya hampir nggak pernah masak. Jadi, nggak begitu paham sama bahan apalagi pembuatan makanan karena hampir seluruhnya yang masak itu Ibuk sama Nenek. Intinya menikmati hidangan yang udah jadi. Wwkwk bener-bener anak cewek ini ya. 

Nah, setelah aku ingat dan pastikan dengan sangat matang, menu andalan yang selalu ada di saat ramadan adalah soto ayam atau soto daging. Apalagi soto ayam dengan banyak ceker sih hehe. Tipe soto ala rumahku adalah dengan kuah agak kental, sedeng gitu. Nggak yang kental banget atau bening gitu. Kami sekeluarga penyuka soto sih, entah soto daging atau ayam. Nggak hanya pas ramadan aja sih, hidangan ini sepertinya selalu ada ketika acara tertentu bahkan sehari-hari. Pas ada acara di rumah, hampir dipastikan menu satu ini selalu ada. Kalau nggak soto sih rawon. Masih berbau-bau kuahlah. 

Seumpama belum bisa makan di rumah, kami sekeluarga juga tak jarang makan di luar hanya untuk menikmati semangkuk soto. Bahkan beberapa hari sebelum menjelang lebaran kemarin, kami memutuskan untuk berbuka puasa di luar demi menikmati soto. Dan puas sih! Walau agak jauh dari rumah. Aku bikin vidoe singkatnya di tiktok juga kemarin, bisa lihat di sini. 

Apalagi aku juga penyuka ceker daripada ayam yang banyak dagingnya gitu. Duh soto ceker bener-bener nikmat. Keasyikan makan ceker walau dengan agak sedikit usaha dan kotor,  itulah sensasinya. Eh dipadu dengan sambal kecap, eeem makin mantul.  Selama ramadan ini soto juga jadi hidangan wajib. Bahkan di lebaran,  menu ini tetap ada lo untuk menjamu beberapa tamu.

Sempat ditanya temen, "Ini soto versi apa nih? Soto apa nih?" intinya soto tipe daerah mana kali ya pertanyaannya. Dan aku nggak tahu juga sih, hehe. Nggak pernah tanya ke Nenek si peracik. Dasar! Tahunya tinggal makan doang nih. 

Resepnya Ve? Kelihatan banget nggak pernah masak dan nengok dapur ya bund. Kiranya aku cantumin masak ceker yang endul nih ya. Ini juga aku ngutip food.detik.com. 

  1. Ceker ayam negeri paling enak diolah untuk sup atau soto karena besal dan tebal.
  2. Saat membeli pilih ceker ayam yang ukurannya sama sehingga bisa matang bersamaan.
  3. Pastikan ceker ayam bersih, kupas kulit arinya dan potong kuku ceker. Kerok kulit tebal di bagian tengah ceker. Anda bisa meminta tukang ayam untuk membersihkannya.
  4. Selalu gunakan api kecil saat merebus ceker ayam agar kuahnya tetap bening.


Kalau resep makanan andalan keluarga kalian selama ramadan apa nih ? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha