Langsung ke konten utama

Akun Resep Makanan Favorit



Jujur aja, diri ini cuma hobi makan dan jajan. Kalau masak? sepertinya sih nggak eh belum ding. Jadi, jujur aja aku nggak terlalu ngikutin akun-akun masak sih. Tetapi, ya suka ngiler kok tiap berseliweran acara masak-memasak. Nah, apalagi di tiktok nih banyak kutemukan resep-resep simpel yang sebenarnya bisa sangat gampang dicoba. Haha! Masih kebanyakan malesnya. Beda kalau makan ya! 

Dan aku sendiri nggak ngikutin akun-akun resep makanan karena merasa memang belum butuh. Kalau butuh gitu pasti nyari dan sekena dan senemunya aja gitu. Nggak pernah ngikutin harus ini dan harus ini. Ya kataku tadi, kalau nontonin doang mah betah. Cuma eksekusinya jarang atau bahkan nggak pernah. Jadi, topik ini lumayan susah sih buatku. Kalau cuma stok foto jajan mah ada, cuma seringan mah hasil beli dan masakan ibuk doang. 

Tetapi, akan aku coba mengingat tontonan apa atau akun apa aja yang bahas seputar masak-memasak. Ya walau nggak pyur masak-memasak sih ya. Kalau ada resepnya aku coba bagikan ke kalian. 

Tiktok

Akun siapa aku lupa,  yaampun. Cuma resep yang aku inget sampai sekarang tuh masak telur lebih tepatnya goreng telur dengan resep beda. Intinya dia kasih resep yang bener-bener simpel dengan bahan seadanya karena beberapa waktu lalu tuh hampir tiap hari aku makan telur muluk. Dan jika digoreng gitu-gitu udah jenuh alias bosen banget. Berbagai macam olahan telur tuh sampai bikin eneg gitu. 

Nah, kalau di tiktok emang durasinya nggak lama. Cuma udah sangat cukup kasih petunjuk buat olah telur dadar dengan resepnya. Dan ketika dipraktikkan juga oke-oke aja. Terima kasih resepnya mbak :) Intinya sih goreng telur biasa, cuma bedanya ditambah bawang merah yang digoreng dulu sampai harum. Terus kocok sama telurnya dan goreng. Biasanya aja, mungkin kalian udah tahu kali ya hihi. 

Hari Jisun 

Gara-gara lagi suka banget sama berbau-bau Korea ya (masih dalam tahap wajar aja sih). Jadi, aku masukkan si akun ini karena juga masak-masak gitu. Apalagi sering masak masakan Indonesia yang kemudian ia kenalkan kepada  teman-teman Koreanya. Jelasin dengan singkat dan bener-bener lucu karena dia berbahasa Indonesia. Dan apalagi dengan keterbatasan bahan masakan Indonesia yang jarang ada di Korea gitu. Dia masakin bakso, seblak, ketoprak, sampai bikin es buah ala-ala untuk temen-temen Koreanya. Selain sebagai hiburan, resep dan masaknya bisa diikutin lo. 

Kimbab Family

Ini gara-gara postingan Dhira juga karena aku juga buntu soal aku resep (seperti ceritaku di awal). Nah karena lagi doyan Korea-an gitu akhirnya aku cantumin juga keluarga online ini sebagai salah satu referensi buat akun masak-memasak. Kelurga online yang tinggal di Korea ini sering masak makanan Indonesia karena si ibu (Mama Gita) itu asli Indonesia. Dia memasak untuk keluarganya di Korea dengan masakan Indonesia. Belajar parenting juga, masak juga iya. Dia jelasinnya juga mudah dimengerti. Ala-ala ibu banget deh. 


Tulisan ini cukup pendek juga ya. Maaf lo ya, aku emang nggak berpengalaman soal ini. Mungkin kalian punya rekomendasi untukku? Apalagi untukku yang maunya simpel hihi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha