Kedewasaan seseorang tidak dinilai dengan usia , begitu sebaliknya. Yah aku sering mendengar kalimat itu, dan sekarang sedang ku coba telaah (hehe). Hari kelahiranmu adalah hari spesial untuk mu bukan? Dimana saat itu merupakan memorian hidupmu. Awal kali kau menampakkan diri dari rahim ibumu, dimana hari itu banyak yang menantimu untuk mendengar tangisan pertamamu, di hari itu juga umur kita mulai terhitung. Tak akan pernah kau lupa bukan, dimana setiap tahun kau selalu menantikannya. Ya tak jauh berbeda denganku. Hari ini akan terasa lebih lama, waktu serasa lambat sekali, padahal aku sudah menatap jam dinding ku dalam-dalam. Aku sedang bergumam sambil menggerakkan tanganku "abrakadabra" segerah lonceng tengah malam ku berdendang. Sampai mata sulit terpejam sambil menguap manja hehe. Siapa orang pertama yang mengucapkan ulang tahun padaku?, siapakah orang yang berbondong-bondong menyambut ulang tahunku? Akan banyak lantunan kalimat indah hari ini, akan banyak untaian doa hari ini, ah ada kado spesial hari ini., dan tentunya kue tart ku yang besar hemmm membayangkannya saja sungguh membuatku bahagia (alay yaks) .Yah tak bisa dipungkiri, itu yang dirasa dan didamba (kalian juga pasti) apalagi jika mempunyai orang spesial, dijamin bakalan begadang hanya nunggu sms ucapan darinya (hehe curhat). Pikiran itu sungguh kekanakan. Ya kenapa aku berani berkata seperti itu, aku yang di usia sekarang baru kena tampar. Ulang tahun bukan hanya sebatas kejutan, kue, lilin, ucapan, bahkan berfoya-foya. Tapi dusta jika aku tak mengharapkan semuanya. Ada hal yang dapat aku petik di umur ku sekarang.
Sudahlah, aku harus mulai memaknai dengan lebih bijak. Usiamu semakin berkurang. Kamu udah nglakuin apa aja selama ini di usiamu? Udah kasih apa aja di coretan drama hidupmu? Ah tak banyak yang bisa aku ungkap. Yang jelas aku masih sama seperti ini. Nah itulah poin yang harus kau rubah. Aku tak harus lagi minta dikado, minta dikasih kue, minta diucapin, minta orang orang di dekatku harus selalu mengingatnya. Yah esensinya bukan di situ saja. Belajarlah menghargai usiamu yang sekarang. Kau tak bisa menuntutnya dengan paksa. Cukuplah kau siapkan kaca besar, liatlah kau dari sudut atas sampai bawah, dan tak lupa tiliklah hatimu. Tanyakan pada nalurimu. Siapakah kau untuk suatu perubahan. Jangan merasa jengkel jika ibu ayah mu tak mengucapkan atau menegurmu di hari spesial mu, karena ucapan mereka bukan hanya di hari ini saja, tapi lantunan doa tak pernah berhenti kait berantai untukmu.Jangan mengharap spesial selalu menyemaimu!! ingatlah ada kalanya kau tak harus mabuk dengan semaian, jangan berharap semua orang akan berapi api meneriakkan "hai ini hari jadimu, selamat ya". Kau cukup pahami dirimu saja di hari ini, karena nikmat Tuhan tiada berdusta. Tapi aku tak pernah ingin kufur nikmat dengan mereka yang tak kunjung usang menguntaikan doa untukku, memberikan kado spesial untuku. Jelas mereka adalah kado terindah dari Tuhan.
Semaikanlah hari jadimu dengan biji padi, karena semakin meninggi dan tumbuh dia akan semakin merunduk. Semoga doa yang kalian semai akan kalian petik sendiri nantinya Aamiin 🙏🙏🙏
06122016
Sudahlah, aku harus mulai memaknai dengan lebih bijak. Usiamu semakin berkurang. Kamu udah nglakuin apa aja selama ini di usiamu? Udah kasih apa aja di coretan drama hidupmu? Ah tak banyak yang bisa aku ungkap. Yang jelas aku masih sama seperti ini. Nah itulah poin yang harus kau rubah. Aku tak harus lagi minta dikado, minta dikasih kue, minta diucapin, minta orang orang di dekatku harus selalu mengingatnya. Yah esensinya bukan di situ saja. Belajarlah menghargai usiamu yang sekarang. Kau tak bisa menuntutnya dengan paksa. Cukuplah kau siapkan kaca besar, liatlah kau dari sudut atas sampai bawah, dan tak lupa tiliklah hatimu. Tanyakan pada nalurimu. Siapakah kau untuk suatu perubahan. Jangan merasa jengkel jika ibu ayah mu tak mengucapkan atau menegurmu di hari spesial mu, karena ucapan mereka bukan hanya di hari ini saja, tapi lantunan doa tak pernah berhenti kait berantai untukmu.Jangan mengharap spesial selalu menyemaimu!! ingatlah ada kalanya kau tak harus mabuk dengan semaian, jangan berharap semua orang akan berapi api meneriakkan "hai ini hari jadimu, selamat ya". Kau cukup pahami dirimu saja di hari ini, karena nikmat Tuhan tiada berdusta. Tapi aku tak pernah ingin kufur nikmat dengan mereka yang tak kunjung usang menguntaikan doa untukku, memberikan kado spesial untuku. Jelas mereka adalah kado terindah dari Tuhan.
Semaikanlah hari jadimu dengan biji padi, karena semakin meninggi dan tumbuh dia akan semakin merunduk. Semoga doa yang kalian semai akan kalian petik sendiri nantinya Aamiin 🙏🙏🙏
06122016
Komentar
Posting Komentar