Langsung ke konten utama

Jika Aku Menjadi Wartawan

Haha aku lagi buat blog baru, jadi masih panas panasnya spam tulisan. Tulisan tulisan ini udah lama, tapi masih banyak yang terperangkap di leptopku. Kalau yang mau aku bagi malam ini adalah salah satu esaiku. Ini adalah esai untuk persyaratan menjadi wartawan di Radar Jawa Pos  Tulungagung. Ya dulu pas awal awal lulus masih bingung, muter cari cari kerja hingga tak luput masukin lamaran ke Radar Tulungagung. Persyaratan dari pihak sana sih esai dengan tema "jika aku jadi wartawan". Nah kenapa aku share, ya bukannya sombong ya cuma agak terlihat wah aja haha (bohong) ya cuma ingin bagi-bagi esai salah satu motivasi ku  berminat di dunia wartawan 😊 yuk yuk 😊
Berbicara mengenai wartawan , muncul dibenak saya pertama kali adalah pengorbanan. Mengapa demikian, sebagai pencari berita kita bertarung keluh untuk mendapat sebuah berita . Berita yang tidak hanya bersifat informatif saja akan tetapi telah menjadi konsumen utama bagi masyarakat. Jadi, wartawan dituntut untuk mendapatkan berita yang menarik, aktual, serta sesuai fakta dan memberikan pengaruh pada pikiran masyarakat yang menonton berita atau membaca berita lewat massa. Berita adalah makanan pokok bagi masyarakat dari era dulu hingga sekarang guna sebagai pemberi informasi.
Berita yang disajikan akan dikemas sedemikian rupa agar masayarakat mampu menyarap informasi yang didapat, jadi informasi tidak hanya dapat dikonsumi lewat surat kabar tetapi sekarang sudah dapat dinikmari lewat media on line. Berita yang disajikan pun sesuai dengan hiruk pikuk serta peristiwa aktual dan menarik. Jika saya menjadi wartawan, saya akan memberikan berita yang informatif sesuai dengan era sekarang. Era sekarang dapat kita ketahui khusunya pada dunia remaja, telah marak berbagai media sebagai wadah kreatifitas mereka. Sesuatu akan dianggap hits atau kekinian jika terdapat satu saja penguatan beritanya, dari foto lewat instragram, kemudian pembuatan video paraodi seperti vlog, dan update kesehariannya lewat path.
Berangkat dari hal tersebut saya akan berburu cerita yang sesuai dengan era sekarang. Berita yang tidak hanya sebagai konsumsi orang dewasa seperti tindak kriminal, hukum politik Indonesia, serta peristiwa-peristwa penting lainnya. Saya akan memberikan warna baru, informasi baru mengenai wisata, kisah unik di setiap daerahnya, ciri khas perkembangan zaman yang tentunya menarik minat semua kalangan. Sebagai media penyedia informasi kita juga harus mengetahui medan kita terlebih dahulu. Jika kita dapat menguasai medan, kita akan mampu menaklukkannya yaitu hasilnya akan mendapat berita yang tidak hanya bersifat konsumtif melainkan sebagai sara penyalur kreatifitas serta hobi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Hari Ini Bercerita

  Awalnya sih enggak kepengen nulis, tapi karena kebetulan buka laptop yaudahlah ya sekalian! Sekalian menumpahkan unek-unek di hati dan pikiran karena dah lumayan penuh ya bund!  Salah satunya nih! Tadi di sekolah aku dapat celetukan gini “Jangan Bu, jangan mau jadi mertuanya Bu Vera! Nanti apa-apa ditulis di sosmed, kan suka curhat di sosmed dia!” Dan apa reaksiku? Langsung berubah mukaku, lebih syok gitu! Tahan-tahan mukanya jangan kelihatan sakit hatinya, batinku. Huaaa langsung down seketika itu juga. Langsung tetiba nyalahin diri sendiri dan bergumam dalam hati mengiyakan “Mana aku suka curhat lagi di twitter!” “Salah ya?” Tetiba runtuh aja. Kek mau nampelin omongannya tuh enggak ada daya, tapi kalau diem kerasa banget sakit hatinya. Huaaaa!!!  Memang hampir setiap hari aku bakalan nulis apapun di twitter. Memang bener kata orang-orang tuh, si twitter tuh tempatnya sambat. Enggak tahu kenapa aku lebih bisa jujur di sana. Lebih nyaman cerita dan tentunya sambat.  Numpahin isi ha